8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Tanamkan Nilai – Nilai Sejarah Perjuangan Dan Keagungan Panji Sakti, 53 Regu Ikuti Lomba Napak Tilas.

Admin prokomsetda | 13 Maret 2020 | 272 kali

Bertempat di pelataran Pura Tirta  Ketipat Desa Wanagiri Kecamatan Sukasada, Jum’at 13/3/20, Asisten Pemerintahan Setda Kabupaten Buleleng, I Putu Karuna, SH melepas peserta Lomba Napak Tilas Panji Sakti. Kegiatan yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng adalah dalam rangka menyambut dan memeriahkan HUT Kota Singaraja Ke- 416. Pada acara pelepasan peserta lomba dihadiri oleh Forkopimda Buleleng, serta Pimpinan OPD lingkup Pemkab Buleleng.

 

Dalam sambutan Bupati Buleleng yang dibacakan Asisten Pemerintahan, I Putu Karuna, SH menjelaskan kegiatan Lomba Napak Tilas Panji Sakti ini dilaksanakan selain dalam rangka menyambut HUT Kota Singaraja Ke- 416 juga sebagai upaya melestarikan sejarah lahirnya Kota Singaraja serta untuk menanamkan nilai – nilai sejarah perjuangan dan keagungan Raja Ki Gusti Ngurah Panji Sakti. “ Dengan kegiatan ini kita harapkan generasi muda memahami sejarah lahirnya Kota Singaraja, serta menjadikan sosok Ki Gusti Ngurah Panji Sakti sebagai figur dalam rangka membangun kapasitas diri, sehingga nantinya mampu berperan dalaam pembangunan Buleleng secara umum”, jelas Putu Karuna.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Ir. Gde Darmaja dalam laporannya mengatakan, Peserta Lomba Napak Tilas pada tahun ini berjumlah 53 regu, meningkat dari 23 regu dibanding tahun lalu. Peserta lomba terdiri dari 32 regu siswa SMA /SMK, 4 regu dari perguruan tinggi, dan 17 regu dari organisasi pemuda. “ Peserta lomba tahun ini meningkat sebanyak 23 regu, dimna peserta lomba akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp. 22.500.000 serta Tropy dan Piagam penghargaan”, kata Darmaja.

 

Gde Darmaja lanjut menjelaskan, adapun rute yang akan dilalui peserta lomba napak tilas yaitu start dari Pura Tirta Ketipat, lanjut ke jalan Desa Pegayaman, Desa Pumahan, Desa Padang Bulia, Desa Sangket, dan finish di Monumen Tri Yudha Sakti. “ Dengan kondisi cuaca seperti saat ini yang bisa berubah – ubah setiap jamnya, rute yang kita siapkan adalah rute yang relatif aman”, jelas Darmaja.

 

Untuk diketahui, kreteria penilaian lomba meliputi, kreasi pakaian yang bernafaskan pakaian pejuang masa sejarah Panji Sakti, keutuhan regu, ketepatan waktu, tingkat penyelesaian terhadap persoalan atau tugas yang diberikan di masing – masing pos, serta kecermatan dalam mengikuti penunjuk arah. (vic).