Tangani Covid-19, Buleleng Terima Distribusi Bantuan Dari Provinsi Bali
Admin prokomsetda | 11 April 2020 | 319 kali
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng menerima distribusi bantuan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali. Bantuan yang diterima antara lain 250 buah Alat Pelindung Diri (APD), 25 kotak masker bedah berbagai ukuran, 500 buah masker N95, dan 500 buah rapid test kit.
Distribusi bantuan ini diserahkan langsung oleh Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Drs. Dewa Made Indra, M.Si dan diterima langsung oleh Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd, Sabtu (11/4).
Ditemui usai penyerahan, Dewa Made Indra menjelaskan bantuan ini untuk menunjang percepatan penanganan Covid-19 di Buleleng. Dengan diserahkan bantuan ini, Dewa Indra berharap kepada tenaga medis yang sebagai ujung tombak melawan COVID-19 di Buleleng untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Buleleng. Khususnya yang dicurigai terpapar Covid-19."Mudah-mudahan ini dapat membantu mengatasi pandemi di daerah ini," jelasnya
Selain menyerahkan bantuan, dirinya juga melaksanakan pemantauan penanganan Covid-19 di Kabupaten Buleleng. Pihaknya mengatakan Pemkab Buleleng sangat sigap dan cukup baik dalam melakukan penanganan Covid-19. Penguatan pun terus dilakukan untuk penanganan Covid-19 di Buleleng.
Lebih Lanjut, ia menambahkan dalam penanganan COVID-19 ini, pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga kelurahan harus bergerak bersama. Artinya gerakan-gerakan yang dilakukan harus sesuai prosedur protokol serta kebijakan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. "Kita harus bergerak bersama untuk mengoptimalkan upaya memutus rantai penyebaran virus berbahaya ini," ucap Dewa Indra.
Selain itu juga, Made Indra menegaskan kepada para Anak Buah Kapal (ABK) yang sudah pulang dan melanjutkan karantina di rumah masing-masing agar di rapid test untuk kedua kalinya. Hal ini sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Rapid test yang pertama sudah dilaksanakan di tingkat Provinsi Bali. "Setelah hasilnya negatif mereka pulang kerumah. Untuk rapid test yang ke dua akan dilaksanakan di daerah,” tuturnya.
Disinggung mengenai Buleleng yang menjadi daerah transmisi lokal, mantan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali ini mengatakan transmisi lokal itu terjadi dikarenakan kurangnya kedisiplinan. Pertama kurang disiplin dalam memakai masker, kedua kurang disiplin dalam cuci tangan. Kemudian, juga kurang disiplin dalam menjaga jarak."Kalau kita semua disiplin, daerah transmisi lokal tidak akan terjadi," pungkas Dewa Indra. (ama)