Guna meraih target tercapainya Trofi Adipura tahun 2021, berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng termasuk Pemerintah Kecamatan Buleleng sebagai kecamatan ibukota Kabupaten Buleleng. Salah satunya adalah menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Pengelolaan Sampah Terpadu Berwawasan Lingkungan kepada kelurahan di wilayah Kecamatan Buleleng.
Bimtek yang diselenggarakan selama empat hari ini dibuka secara resmi oleh Camat Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, S.Sos.,M.Si di Wantilan Desa Adat Buleleng, Selasa (11/6).
Ditemui di sela-sela kegiatan, Dody menjelaskan dengan target Kota Singaraja meraih trofi Adipura tahun 2021, bimtek ini dilakukan kepada aparat kelurahan, kepala lingkungan dan kelompok masyarakat sasaran. Setiap kelurahan dengan memanfaatkan dana kelurahan yang baru ada tahun 2019 ini, disyaratkan membawa 60 kelompok masyarakat sasaran. Masing-masing kelurahan juga akan dijadikan pilot project lingkungan bersih, nyaman, dan asri. “Tujuan utamanya adalah Kota Singaraja bisa meraih trofi adipura tahun 2021,” jelasnya.
Untuk kebersihan lingkungan guna mewujudkan target Kota Singaraja meraih Trofi Adipura tahun 2021, dana kelurahan yang diterima di wilayah Kecamatan Buleleng pada tahun 2019 difokuskan untuk sarana dan prasarana bidang pengelolaan persampahan. Termasuk pemberdayaan masyarakat agar bisa memilah sampah dari skala rumah tangga masing-masing. Oleh karena itu, materi diberikan oleh Kecamatan Buleleng sendiri, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan dari pemerhari persampahan. “Namun, tidak sampai di sini saja. Pada empat hari ini masih dalam tataran teori baru kemudian melakukan teori dan praktek di masing-masing kelurahan. Terakhir penerapannya juga di masing-masing kelurahan,” ujar Dody.
Sementara itu, Kepala DLH, Putu Ariadi Pribadi, S.STP.,MAP menyebut ke depannya pengelolaan sampah pada masing-masing rumah tangga diharapkan dilakukan secara benar dan baik. Dimulai dari pemilahan, pengumpulan dan pemrosesan akhir. Dengan begitu, sampah bisa diselesaikan di sumber sampah. Sampah yang sudah terpilah, baik itu organik yang bisa dijadikan kompos dan anorganik bisa disalurkan ke bank sampah. “Bank sampah ini yang nantinya menyalurkan kembali ke pengepul-pengepul sampah yang memiliki nilai ekonomis seperti botol air mineral ataupun kardus,” tandasnya. (dra)