Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Bali merupakan masalah yang sangat serius untuk ditangani. Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali terus berupaya untuk menekan AKI dan AKB di Bali. Salah satu caranya dengan mengadakan lomba Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu-Bayi (GRSSI-B) untuk Rumah Sakit di Bali.

Selasa (22/9), RSUD Buleleng kedatangan tim penilai Lomba GRSSI-B. Kedatangan tim penilai yang di pimpin oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ni Made Laksmiwati disambut oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng dr. I Gusti Nyoman Mahapramana yang sekaligus mewakili Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST.  

Dalam sambutan Bupati Buleleng yang dibacakan oleh Kadis Kesehatan Mahapramana mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan ini karena dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Ditambahkan, Pemkab Buleleng menjadikan sektor kesehatan sebagai preoritas utama yang tertuang dalam 12 aksi strategis. Dalam sambutan tersebut, Bupati Buleleng juga mengatakan, keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan akan berdampak kepada sumber daya manusia di Kabupaten Buleleng.

Ketua Tim penilai Laksmiwati mengatakan, semua RSUD sudah siap mengikuti lomba karena ini kegiatan setiap tahun. Ia menambahkan, Tahun 2015 Rumah Sakit swasta juga dilibatkan untuk mengikuti lomba. “ Tahun ini kami juga melibatkan Rumah Sakit Swasta unti=uk mengikuti lomba ini,” imbuhnya. Ia mengatakan,pada awal bulan Oktober tim penilai akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan GRSSI di Rumah sakit-rumah Sakit di Bali. Laksmiwati menegaskan, tujuan diadakannya lomba ini untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB. “Tujuan lomba merupakan salah satu kegiatan Pemprov bali untuk menurunkan AKI dan AKB di Bali,” tegasnya.

Ditemui setelah acara, Direktur Utama RSUD Buleleng dr. Gede Wiartana,M.Kes, mengatakan, sudah meningkatkan pelayanan kesehatan di RSUD Buleleng. Ia menambahkan, berbagai cara juga dilakukan RSUD Buleleng untuk menekan AKI dan AKB di Kabupaten Buleleng. “Bukan hanya pelayanan RSUD yang kami tingkatkan, tapi melalui penyuluhan juga dilakukan untuk menekan AKI dan AKB di Kabupaten Buleleng. (JOZ)