Menjelang Rainan Nyepi Tahun baru caka 1941 yang jatuh tiga hari lagi, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kab. Buleleng bekerjasama dengan PD Pasar menggelar pasar murah. Melalui kegiatan ini, nantinya mampu menekan inflasi kebutuhan pokok yang terjadi jelang hari raya. Kegiatan tersebut mengambil tempat di parkir timur kantor Bupati Buleleng, Senin (4/2) kemarin.
Ditemui saat pasar murah berlangsung, Koordinator kegiatan Agus Widya Suputra, SE., MAP. mengatakan bahwa menjelang hari raya ini, lazimnya akan ditemui lonjakkan harga pada kebutuhan pokok. “Sehingga Untuk mengatasi perbedaan harga dan menghindari inflasi pada kebutuhan pokok, perlu dilakukan stabilisasi harga melalui pasar murah ini,” ungkapnya.
Road Show pasar murah yang telah dilakukan dan menyasar pada 6 titik pasar, yaitu pasar bondalem, pasar tamblang, pasar anyar, pasar banyuasri, pasar busungbiu dan pasar banjar memberikan dampak positif. “Dengan hadirnya sembako murah ini, diharapkan mampu menekan harga kebutuhan pokok jelang Nyepi,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan Setda. Buleleng, Desak Putu Rupadi, SE. ditemui usai rapat menuturkan, pasar murah ini rutin dilaksanakan dan ditujukkan kepada seluruh masyarakat Buleleng. Dari segi kualitas sembako tidak ada perbedaan dari pasar pada umumnya. “Bahkan memiliki harga lebih murah, seperti halnya harga beras super pada pasar umum Rp 60.000,- dan pada pasar murah hanya Rp. 54.000,-,” tutur Desak.
Desak menambahkan, Kebupaten Buleleng memiliki tingkat inflasi jauh lebih rendah yaitu hanya 1,88 %, nilai ini dianggap lebih rendah dari Kota Denpasar dan pula secara Nasional. “Meskipun demikian, kedepan TPID berkomitmen akan menjadwalkan pasar murah pada setiap bulan dan tidak terpaku saat menjelang Rainan saja,” tutup Desak. (Stu)