Guna menekan inflasi, operasi pasar yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Buleleng bekerjasama dengan Perusahaan Daerah (PD) Pasar juga menyasar tiga desa prioritas di masing-masing kecamatan. Ini dilakukan mengingat desa juga merupakan daerah penyangga inflasi.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Setda Buleleng, Desak Putu Rupadi, SE saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (12/7).
Desak Putu Rupadi menjelaskan tiga desa prioritas di masing-masing kecamatan tersebut merupakan desa yang telah ditetapkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Buleleng sebagai desa sasaran pengentasan kemiskinan. Nantinya, setiap bulan operasi pasar akan menyasar tiga desa tersebut secara bergiliran. Seperti untuk bulan ini akan menyasar Desa Tejakula di Kecamatan Tejakula. “Karena Desa Tejakula merupakan salah satu desa prioritas di Kecamatan Tejakula. Selanjutnya, dua desa lainnya yaitu Desa Bondalem dan Desa Les,” jelasnya.
Ke depannya operasi pasar ini akan rutin dilakukan setiap bulannya. Jadi akan terus berputar sampai dengan setahun penuh. Selama setahun tersebut, satu desa bisa lebih dari sekali dilakukan operasi pasar. Sehingga bisa dituntaskan 27 desa bahkan dalam waktu satu semester. Ini dilakukan untuk menekan inflasi karena desa merupakan penyangga inflasi di daerah. “Selain itu kita juga membantu menstabilkan harga,” ujar Desak Putu Rupadi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari PD Pasar, yang akan dibawa pada operasi pasar adalah bahan pokok kebutuhan sehari-hari. Seperti beras sebanyak satu ton, minyak goreng 20 dus, gula pasir 200 kilogram, telur 50 tray, bawang putih dan bawang merah 30 kilogram.
Jelang Galungan dan Kuningan, TPID Kembali Gelar Operasi Pasar
Selain menyasar tiga desa prioritas di masing-masing kecamatan, TPID juga rutin menggelar operasi pasar menjelang hari raya besar seperti pada bulan ini yaitu Hari Raya Galungan dan Kuningan. Pada tahun ini, Galungan dan Kuningan yang akan jatuh pada akhir Juli serta awal Agustus. Oleh karena itu, Operasi Pasar akan dilakukan bergilir dari tanggal 11 Juli 2019 sampai dengan 22 Juli 2019. “Ini juga untuk menekan inflasi sebelum hari raya besar. Dimulai pada tanggal 11 Juli di Pasar Madenan, KEcamatan Tejakula,” sebut Desak Putu Rupadi.
Mantan Sekretaris Badan Keuangan Daerah (BKD) ini, selain menekan inflasi, operasi pasar juga dilakukan untuk menstabilkan harga jelang hari raya. Agar masyarakat juga bisa menjangkau harga yang sesuai dengan harga pasar. Khususnya umat Hindu yang akan merayakan hari raya besar Galungan dan Kuningan. Oleh karena itu, pada hari terakhir yang digelar di Halaman Kantor Bupati Buleleng, Bagian Ekbang meminta PD Pasar melibatkan pedagang buah untuk berjualan pada operasi pasar. “Sehingga pegawai dan juga masyarakat sekitar Kantor Bupati Buleleng bisa membeli buah pada operasi pasar yang dilakukan,” tutup Desak Putu Rupadi. (dra)