Konsistensi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng untuk melestarikan terumbu karang di Laut Bali Utara sangat gencar dilakukan. Hal ini terlihat saat penenggelaman struktur terumbu karang berbentuk Patung Bima pada Pembukaan Pagelaran Aksi Seni Tejakula Buleleng Bali Dive Festival (ASET BBDF) yang ke-3 tahun 2018 yang diselenggarakan di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Rabu (28/11). Sebelumnya, Pada pagelaran BBDF tahun 2016 yang diselenggarakan di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, juga menenggelamkan Struktur terumbu karang bernama Bedawang Nala. Bedawang Nala yang berbentuk kura-kura yang dililit oleh dua ekor naga ini merupakan simbol Bumi yang akan tetap menjaga keseimbangan alam semesta.
Dipilihnya Patung Bima sebagai struktur terumbu karang memiliki pilosofi tersendiri dimana pengorbanan dari Sang Bimasena pada epos Mahabarata yang terjun kedasar laut untuk mencari tirta kehidupan atau yang dikenal sebagai tirta Kamandalu untuk kesejahteraan umat manusia. Hal ini diyakini dapat menciptakan semangat bersama untuk mencintai alam utamanya taman bawah laut sebagai potensi wisata andalan di Kecamatan Tejakula.
Hal ini diungkapkan Ketua Panitia BBDF tahun 2018 Ni Made Rousmini,S.Sos,. Menurutnya, pengembangan terumbu karang ini dapat mensejahterakan masyarakat di Kecamatan Tejakula. Rousmini menambahkan, pengembangan terumbu karang dapat juga menjadi magnet untuk meningkatkan daya tarik wisatawan untuk datang ke Desa Bondalem.
“Pengembangan terumbu karang ini kita lakukan untuk mengembangkan potensi alam yang kita miliki sehingga mampu menarik wisatawan untuk datang ke Bali Utara sehingga dapat meminimalkan kesenjangan distribusi wisatawan antara Bali Utara dan Bali Selatan,” pungkasnya.
Rousmini juga menjelaskan, tujuan dari diadakannya ASET BBDF ini adalah event promosi potensi kepariwisataan yang dilakukan oleh Pemkab Buleleng dan masyarakat di Kecamatan Tejakula untuk memperkenalkan potensi alam di Kecamatan Tejakula. Ia mengungkapkan, berbagai potensi wisata di Kecamatan Tejakula sudah sepantasnya untuk dipromosikan secara intensif untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kecamatan Tejakula.
“Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan diperlukan berbagai upaya secara berkesinambungan dan terintegrasi dari stake holder pariwisata yang terkait,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST dalam sambutannya saat membuka ASET BBDF mengatakan, Desa Bondalem memiliki potensi wisata trumbu karang yang sangat baik. Bupati Suaradnyana mengungkapkan, Pemkab Buleleng telah melakukan upaya-upaya pengembangan wisata bawah laut yang terintegrasi dengan masyarakat sekitar.
“Dengan terjalinnya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat yang sadar lingkungan, Buleleng telah meraih berbagai penghargaan baik itu penghargaan nasional hingga penghargaan internasional. Hal ini tentunya telah mendorong industri pariwisata di Kabupaten Buleleng,” ungkapnya.
Bupati Suradnyana juga menjelaskan pengembangan pariwisata di Buleleng khususnya di Desa Bondalem tidak akan berhasil tanpa campur tangan masyarakat. Ia pun mengaku bangga terhadap masyarakat Desa Bondalem yang mau ikut andil dalam pelestarian dan pengambangan potensi pariwisata di Desa Bondalem.
“Saya sebagai Kepala Daerah akan terus mendorong masyarakat untuk sadar akan lingkungan, karena ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan kepada masyarakat,” tegasnya.