Lovina Festival (Lovfest) ke-8 Tahun 2019 yang dirangkaikan dengan Wonderfull Sail to Indonesia kembali digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng. Event ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke Bumi Panji Sakti, serta mengembangkan segala potensi yang ada, baik dari sektor pariwisata, seni, budaya dan wisata bahari.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST usai mendampingi Wakil Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia, Asep Djembar Muhammad yang mebuka secara resmi gelaran Lovfest 2019 ditandai dengan pemukulan gong perdamaian dan pelepasan burung, bertempat di kawasan Pantai Binaria Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng, Jumat (27/9).
Usai pelaksanaan seremonial pembukaan Lovfest 2019, Bupati Agus Suradnyana mengatakan upaya pengembangan dari berbagai potensi yang ada di Buleleng dilakukan secara paralel dan terintegrasi, diantaranya festival, aksesibilitas, hingga pengembangan culture atau budaya, dan etika di kalangan masyarakat berkembang sangat baik saat ini. Hampir seluruh masyarakat di Buleleng berlomba-lomba untuk mengedepankan kebudayaannya melalui pentas seni yang diselenggarakan dimulai dari masing-masing Banjar, Desa hingga Kecamatan. ”Sehingga ada kebanggaan tersendiri untuk memperlihatkan kepada wisatawan bahwa Buleleng memiliki budaya yang sangat kuat, tidak kalah dengan daerah Bali Selatan,” ujarnya.
Selain untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang hadir ke Buleleng, masih kata Bupati Agus Suradnyana, event ini merupakan salah satu cara untuk membuat para wisatawan untuk bisa lebih lama tinggal dan menghabiskan waktu liburan di Buleleng. Menurutnya, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan berbagai potensi di Buleleng, hanya saja pelaksanaan festival dinilai yang paling signifikan diantara upaya-upaya lainnya. Sehingga saat ini Pemkab Buleleng tengah memperjuangkan aksesibilitas baik itu melalui udara, darat dan laut untuk menunjang pengembangan potensi. ”Jadi itu yang saya maksud paralel, dan disini yang saya inginkan dukungan serta masukan yang konstruktif dari masyarakat, lebih baik kita berbicara hal-hal yang sifatnya membangun daripada berbicara hal yang tidak baik,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari, Asep Djembar Muhammad dalam sambutannya menjelaskan festival adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mempromosikan suatu daerah atau destinasi pariwisata yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan kunjungan wisatawan. Sebuah festival atau event mempunyai manfaat berganda baik langsung maupun tidak langsung yakni sebagai ikon untuk mendatangkan wisatawan secara langsung dengan mengikuti rangkaian festival, memotivasi masyarakat lokal untuk dapat terlibat dalam kegiatan kepariwisataan dan mengembangkan kreatifitasnya masing-masing. “Bali telah menjadi tujuan utama destinasi di dunia yang telah ditetapkan di Thailand, maka dari itu kami dari Kemenpar RI akan terus mendukung segala upaya yang dilakukan di Buleleng,” pungkasnya. (Rma)