8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Tingkatkan Kualitas Pemandu Wisata Guna Hadapi MEA, Disbudpar Buleleng Gelar Pelatihan Pemandu Wisata Terpadu

Admin prokomsetda | 16 Februari 2016 | 549 kali

Tahun 2016 merupakan tahun dimana Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diberlakukan. Sebagai salah satu negara anggota ASEAN, Indonesia terlibat di dalamnya. Guna menghadapi MEA tersebut terutama dalam bidang pemandu wisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Buleleng menyelenggarakan Pelatihan Pemandu Wisata Terpadu. Pelatihan ini dibuka oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST di Hotel Banyualit, Selasa (16/2).
 
Pelatihan Pemandu wisata terpadu ini diikuti oleh 40 orang pemandu wisata. Pemandu wisata tersebut berasal dari sepuluh desa wisata dan para pemandu wisata lokal yang ada di Buleleng. Mereka akan diberikan pelatihan mengenai dasar-dasar pengetahuan, wawasan, teknik-teknik kepemanduan serta etika profesi pemandu wisata. Hal ini diberikan untuk meningkatkan kompetensi para pemandu wisata guna menghadapi MEA. Materi-materi ini akan diberikan oleh narasumber yang berasal dari  unsur pemerintah, praktisi pariwisata dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan para akademisi.
 
Ditemui usai membuka pelatihan ini, Bupati Agus Suradnyana mengungkapkan untuk menata pariwisata di Kabupaten Buleleng dimulai dari internal dulu dengan membangun infrastruktur untuk koneksitas antar desa dengan baik. Saat ini pembangunan infrastruktur di Buleleng sudah dilakukan. Di Buleleng juga, selain pariwisata berkembang di beberapa destinasi, juga berkembang Community Based Tourism. “Banyak tamu-tamu menginap di beberapa desa dan mengembangkan desa-desa yang belum berkembang. Untuk desa-desa yang sudah berkembang bisa memberikan vibrasi kepada desa yang belum berkembang disekitarnya terutama masalah aksesibilitas,” ungkap Bupati yang akrab disapa PAS ini. Bupati PAS juga menambahkan ada beberapa hal yang harus ditingkatkan dalam diri pemandu wisata di Buleleng. Hal yang pertama menurutnya adalah etika lalu bisa memberikan penjelasan yang benar tentang destinasi-destinasi pariwisata yang ada di Buleleng. “Kadang-kadang pemandu wisata ini ngawur dalam memberikan penjelasan seperti tentang heritage beserta tokoh-tokoh yang ada di dalamnya,” imbuhnya.
 
Sementara itu, Kepala Disbudpar Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd menjelaskan dengan adanya MEA ini, semua profesi harus terstandar. Oleh karena itu, kompetensi pemandu wisata harus ditingkatkan. Pihaknya mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi tersebut agar bisa memenuhi syarat sertifikasi kompetensi. “Dalam kompetensi ini, etika atau attitude harus diperhatikan karena etika tersebut merupakan suatu pencitraan dari suatu daerah,” jelas mantan Kepala Bappeda Buleleng ini.
 
Dalam kesempatan ini juga, Bupati PAS memberikan hadiah kepada dua peserta yang beruntung dalam pengundian untuk diajak ke Eropa untuk promosi pariwasata akhir tahun 2016. Dua peserta beruntung tersebut merupakan pemandu wisata dari Lovina dan Pejarakan. Kedua orang tersebut dicoba di depan para peserta untuk menjelaskan destinasi pariwisata di Buleleng. Menurut Bupati PAS, kedua orang tersebut harus dibina dulu terutama dalam hal penguasaan Bahasa Inggris.