Kerjasama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng dengan Pemkab Badung dalam hal penyerapan buah lokal akan segera dilaksanakan. Kerjasama tersebut digadang-gadang akan berpengaruh tajam dalam meningkatkan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Buleleng.
Selain peningkatan terhadap nilai PDRB Buleleng, kerjasama tersebut juga membuat PDRB buleleng akan lebih berkualitas, dan sebarannya akan lebih merata.
Hal tersebut terungkap saat Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST memimpin rapat evaluasi Pembangunan Tahun 2020 di Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Senin (28/12).
Lebih jauh, Agus Suradnyana mengatakan bahwa saat ini Pemkab Buleleng sudah mulai lebih progresif untuk menyelesaiakan persoalan pertanian di Buleleng. Untuk membahas kerjasama tersebut, Pemkab Badung akan segera membuatkan perda tentang serapan buah lokal asli Buleleng untuk hotel-hotel yang ada di Badung.
“Kita akan minta jadwal resmi nanti untuk segera menghadap Bupati Badung, saya minta Dinas Pertanian Buleleng, Ketahanan Pangan dan Perikanan serta PD Swatantra untuk turut mendampingi juga,” ucap Agus Suradnyana.
Agus Suradnyana sangat optimis jika kerjasama tersebut segera terwujud dan bisa menyerap buah lokal dari Buleleng maka selain bisa mensejahterakan petani, tentu PDRB buleleng akan lebih berkualitas bukan hanya besar.
Namun, untuk mendukung hal tersebut nantinya Distan Buleleng harus lebih cerdas untuk memilah jenis buah-buahan yang akan dipasarkan, dan termasuk di dalamnya juga untuk mengatur delivery atau pengirimanya dengan baik. “Jika ini dianggap dapat menghasilkan hal dalam bentuk angka yang menguntungkan, maka ditahun depan kita lebih serius untuk menggembangkan iradiasi gamma,” ungkapnya.
Perjuangan Bupati Dua Periode ini dalam memajukan pertanian di Buleleng adalah dalam rangka menguatkan fundamental ekonomi Buleleng. Mengingat sektor pertanian masih menjadi sektor paling dominan di Buleleng.
Jadi kalau hal ini serius maka pertanian harus berani mengambil langkah berupa terobosan dalam bentuk simulasi angka jika nantinya regulasi telah disetujui oleh Bupati Badung. “Kalau ini jalan dan fokus kita tahun depan akan berfokus pada bidang pertanian,” jelasnya.
Nantinya fokus pertanian Buleleng adalah yang berbasis pada penguatan dan tidak ada penghamburan pupuk. Semua belanja petani untuk menghasilkan sebuah produk dapat dihitung baik berupa bagaimana jenis manggis yang diterima untuk eksport, bagaimana kualiatas manggis untuk di konsumsi di hotel dan bagaimana manggis yang dikonsumsi untuk masyarakat.
“Jadi, secara otomatis dapat dibuatkan bagaimana manggis yang kualitas eksport pupuknya lebih banyak, disemprot, dan dirawat. Ada perlakuan di dalamnya, dan inilah peran pertanian untuk memberikan edukasi kepada masyarakat,” harapnya.
Dalam kesempatan rapat ini, Bupati Agus Suradnyana didampingi juga oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd., para Asisten Setda Buleleng, dan dihadiri juga oleh para Kepala OPD Lingkup Pemkab Buleleng serta para Camat se- Kabupaten Buleleng. (Stu)