8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

TPID Buleleng Tinjau Pasar, Harga Bahan Pokok Masih Stabil Pada Hari Kedua Pembatasan Jam Operasional

Admin prokomsetda | 30 Maret 2020 | 376 kali

 

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Buleleng melakukan peninjauan pasar dengan tujuan memastikan harga bahan pokok pada penerapan pembatasan jam operasional pasar dihari kedua ini. Hasil survey menyatakan sebagian besar harga bahan pokok yang ditemui di pasar tradisional masih tergolong stabil.

Peninjauan yang dilakukan oleh TPID Kabupaten Buleleng ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan Usaka Kecil Menengah (Disdagperinkopukm) Drs. Dewa Made  Sudiarta, dan didampingi oleh Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Setda Buleleng, Kadek Agus Hartika, ST, menyasar Pasar Anyar Singaraja dan Pasar Banyuasri, Senin (30/3).

Usai melakukan peninjauan, Kadis Dewa Sudiarta mengatakan secara umum untuk harga sembako seperti beras, daging, maupun sayur mayur masih tergolong stabil. Memang beberapa bahan pokok ada yang mengalami kenaikan, namun tidak terlalu signifikan. Bahan pokok yang mengalami kenaikan antara lain bawang merah, bawang putih, gula, telur bebek. Rata-rata bahan pokok yang harganya naik dikarenakan pasokan yang terbatas, mengingat saat ini diseluruh daerah sudah menerapkan beberapa upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Kendala yang dialami untuk menambah pasokan yakni pengiriman bahan pokoknya, utamanya pasokan dari luar daerah. Namun bahan pokok yang datangnya dari petani lokal masih cukup aman untuk stok dalam beberapa hari kedepan. “Kami harap masyarakat membeli bahan pokok untuk kebutuhan yang wajar untuk kepentingan bersama,” katanya.

Terkait dengan Surat Edaran (SE) Bupati Buleleng Nomor : 02/Satgas Covid19/III/2020 yang berisi tentang instruksi jam operasional pasar tradisional, toko modern, dan toko konvensional, pihak TPID tetap akan menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok bahan kebutuhan pokok. Dewa Sudiarta menegaskan dari hasil survey yang dilakukan oleh TPID Kabupaten Buleleng, tidak ditemukan kenaikan harga yang melambung tinggi. Seperti sebelumnya ramai dibahas di salah satu media sosial yakni harga cabai perkilonya sampai menyentuh harga ratusan ribu. Justru saat ini harga cabai di beberapa pedagang mengalami penurunan harga. “Kami himbau juga kepada masyarakat khususnya yang memiliki media sosial agar tidak menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya, jangan menambah kepanikan di situasi seperti sekarang ini, mari bersinergi perangi ancaman Covid-19,” pungkasnya. (Rma)