8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Upaya Pelestarian Seni, Pemkab Buleleng Gelar Lomba Janger Khas Menyali

Admin prokomsetda | 22 April 2019 | 527 kali

Untuk melestarikan serta  sebagai wahana sosilisasi dan pelestarian budaya tari di Bali Utara, khususnya tarian janger menyali sebagai tarian khas Buleleng, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Buleleng menyelenggarakan lomba tari janger khas Menyali yang diselenggarakan di Panggung Pekan Apresiasi Seni di Lapangan Bhuana Patra Singaraja, Minggu (21/04) malam.

Di Kabupaten Buleleng sudah sering digelar perlomban seni tari,  kegiatan ini merupakan wujud elaborasi kesenian yang sudah ada di Kabupaten Buleleng dengan mengangkat tarian yang khas dari menyali  demikian diungkapkan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST disela sela acara.

Menurut Bupati Suradnyana, tarian Janger menyali ini memiliki ciri khas seperti pakem  yang identik dengan gaya menyali, tarian ini juga berkembang di masyarakat sekitar tahun 1938 sebelum kemerdekaan. Untuk itu, lomba Tari Janger Menyali ini dilombakan agar dapat melestarikan kesenian budaya leluhur serta dapat dibangkitkan lagi di masyarakat terutama generasi muda.”Tarian Janger ini memang memiliki gaya tersendiri seperti yang kita lihat pakaian dan tata rias yang khas serta lagunya juga khas perjuangan,” ucapnya.

Kedepan ia berharap perlombaan Tari Janger Menyali ini dapat melibatkan peserta tingkat SMA/SMK karena tarian ini lebih atraktif serta tarian ini identik dengan pergaulan dewasa. “Kalau bagusnya sih janger ini dilakukan oleh anak-anak SMA  biar lebih atraktif” harapnya.

Kepala Disdikpora Buleleng, Ir Gde Darmaja, M.Si dalam laporannya menyebutkan, sebanyak 8 sekaa Janger mengikuti lomba ini  tingkat SMP se Kabupaten Buleleng. Lomba Janger Menyali ini dilaksanakan dalam rangka HUT Kota Singaraja ke 415 di Ajang Pekan Apresiasi Seni (PAS) dan Malam Hiburan Rakyat Lapangan Bhuana Patra Singaraja. Lomba yang dilaksanakan selama 2 hari ini bertujuan untuk upaya kesinambungan dalam proses penggalian, pelestarian dan pembangunan seni sebagai bagian dari pembangunan budaya daerah serta sebagai media pendidikan seni budaya.