Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG mendukung penuh imunisasi anjing yang akan dilakukan serentak di seluruh Bali oleh Dinas Peternakan Provinsi Bali. Imunisasi anjing secara serentak akan dilakukan pada bulan Maret mendatang.
Dukungan tersebut diungkapkan saat Wabup Sutjidra menerima audiensi Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali, drh. I Wayan Mardiana, MM di ruang kerja Wakil Bupati Buleleng, Senin (11/2).
Wabup Sutjidra saat ditemui usai audiensi menjelaskan dukungan penuhnya terhadap vaksinasi rabies massal serentak yang akan dilakukan oleh Dinas Peternakan Provinsi Bali. Dukungan penuh diberikan mengingat Kabupaten Buleleng masih menjadi daerah merah untuk kasus rabies. Pada tahun 2018 sampai dengan awal 2019 ini masih ada kasus rabies yang harus ditangani. “Vaksinasi ini untuk meminimalisasi dan mengeliminasi anjing-anjing yang masih mengidap rabies,” jelasnya.
Wakil Bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini pun mengungkapkan ada 32 desa yang masih ada positif rabies sehingga Buleleng menjadi daerah yang merah untuk rabies. Jumlah tersebut yang harus dikejar minimal 90 persen untuk seluruh anjing-anjing yang ada di Kabupaten Buleleng. Vaksinasi rabies massal serentak ini sangat membantu untuk mencapai target tersebut. “Tanggal 11 Maret mendatang kita akan mulai bersama Dinas Peternakan Provinsi Bali selama sebulan penuh. Sejumlah kurang lebih 81.000 anjing menjadi target ,” ungkap Sutjidra.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan, drh. I Wayan Mardiana, MM usai audiensi menyebut di Kabupaten Buleleng kasus rabiesnya masih cukup tinggi. Tercatat pada tahun 2018 masih ada korban jiwa terkait dengan kasus rabies. Oleh karena itu, percepatan pengentasan rabies sangat diperlukan di seluruh Bali pada tahun 2019 dan 2020. “Kita akan lakukan percepatan pengetasan rabies melalui vaksinasi massal serentak di sembilan kabupaten/kota yang pada bulan Maret nanti selama 30 hari penuh,” sebutnya.
Disinggung mengenai target, dirinya menambahkan estimasi jumlah populasi anjing di Kabupaten Buleleng adalah 91.000. Dengan estimasi tersebut cakupan vaksinasi sejumalh 95 persen dari populasi. Sehingga targetnya adalah kurang lebih 89.000 harus tervaksin. Oleh karena itu, pihaknya melakukan audiensi guna memperoleh dukungan dari bupati/wakil bupati untuk menginstruksikan ke jajarannya sampai ke tingkat desa mengenai vaksinasi massal serentak ini. “Agar masyarakat membantu memegang atau mengikat anjingnya saat vaksinasi massal digelar,” pungkas Wayan Mardiana. (br)