8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

WABUP SUTJIDRA GLONTORKAN 500 PAKET SEMBAKO

Admin prokomsetda | 27 Juni 2016 | 584 kali

Keperdulian Pemkab Buleleng terhadap warga miskin di Buleleng tidak ada hentinya. Berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Buleleng mulai dari bantuan bedah rumah dan pemberian bingkisan bagi para warga yang kurang mampu. Upaya tersebut dilakukan lantaran komitmen Bupati dan Wakil Bupati Buleleng untuk mengentaskan kemiskinan di Buleleng. Kali ini, Senin (27/6) Pemkab Buleleng kembali menggelontorkan bingkisan sembako kepada warga kurang mampu. Sebanyak 500 paket sembako di glontorkan untuk warga kurang mampu di dua Desa di Kecamatan Seririt yakni Desa Sulanyah dan Desa Pengastulan.
Wakil Bupati dr. I Nyoman Sutjidra,Sp.OG didampingi staf Dinas Sosial dan aparat di desa setempat memberikan langsung bingkisan tersebut. Masing-masing desa diberikan bingkisan sebanyak 250 paket. Bingkisan tersebut diberikan bukan hanya untuk warga kurang mampu, namun diberikan juga untuk lansia dan warga yang mengalami cacat. Kedatangan Wabup Sutjidra membawa bingkisan sontak membuat warga di kedua Desa tersebut senang.
Ditemui usai membanggikan bingkisan sembako, Wabup Sutjidra mengatakan pemberian bantuan tidak hanya berhenti disini, namun dalam beberapa hari kedepan, Pemkab Buleleng akan melakukan kegiatan yang sama di Desa lain. Sutjidra menambahkan, untuk pengentasan kemiskinan di Buleleng, Pemerintah juga memberikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) bagi warga yang sakit dan juga Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi warga kurang mampu yang ingin melanjutkan pendidikan.
“Dalam beberapa hari kedepan kita juga akan sasar warga kurang mampu di desa lain. Ini merupakan upaya Pemkab Buleleng untuk pengentasan kemiskinan di Buleleng,” ujarnya.
Warga miskin yang hidup terlantar belakangan ini memang banyak ditemukan dan masih banyak yang belum tercatat dalam data penduduk miskin. Pemkab Buleleng mulai melakukan berbagai tobosan mulai dari validasi ulang data penduduk miskin maupun yang mengalami cacat dan hidup terlantar. Kini upaya lain ditempuh dengan menitipkan warga miskin tersebut ke panti jompo milik pemerintah ataupun ke panti yang dikelola oleh pihak swasta. Upaya diyakini akan jauh lebih efektif dan lebih penanganan lebih manusiawi terhadap warga yang kurang beruntung di Bali Utara.
Download disini