8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Wabup Sutjidra Pantau Penanganan Pasca Bencana, Normalisasi Aliran Air Segera Dilakukan

Admin prokomsetda | 06 Februari 2016 | 434 kali

Keseriusan Pemkab Buleleng dalam penanganan pasca bencana terus dilakukan. Buktinya, Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG kembali turun langsung ke lokasi untuk melihat progress atau kemajuan dari pekerjaan yang sedang dilakukan. Wabup Sutjidra mengunjungi lokasi yang terparah terkena dampak banjir bandang yaitu Desa Penyabangan dan juga mengunjungi Pura Taman Belatung di Desa Banyupoh, Sabtu (6/2).
 
Pada kunjungan tersebut, Wabup Sutjidra didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Buleleng, Ir. Nyoman Gede Suryawan, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, I Ketut Yasa, ST, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Komang, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, dr. I Gusti Nyoman Mahapramana, Camat Gerokgak, Putu Ariadi Pribadi, S.STP.,MAP beserta jajarannya. Di Desa Penyabangan Wabup Sutjidra meninjau kondisi terkini di desa tersebut. Pihaknya juga sempat berbincang kepada para warga yang sedang menjalani pemeriksaan gratis dari Dinas Kesehatan. Sedangkan di Pura Taman Belatung, Wabup Sutjidra meninjau kondisi terkini pura tersebut dan sempat berbincang dengan jero mangku pura tersebut.
Ditemui seusai peninjauan,  peninjauan ini bertujuan untuk mengecek penanganan pasca bencana. Dari peninjauan ini dapat dipikirkan bagamana penanganan selanjutnya untuk mencegah banjir bandang terulang lagi. Menurutnya, karena air terlalu besar yang disebabkan curah hujan yang tinggi, penanganan pertama yang harus dilakukan adalah bagaimana menormalisasi aliran air sungai. “Bagaimana menormalisasi aliran air supaya tidak lagi menggenangi pemukiman warga. Selanjutnya yang diperlukan adalah penanganan terhadapa masyarakat yang terkena dampak. Penanganan instalasi air juga membutuhkan penanganan yang cepat karena sangat dibutuhkan oleh para warga,” ungkapnya.
Mengenai batu besar dan kayu gelondongan yang masih ada di tempat terjadinya bencana, pihaknya mengakui masih banyak tersisa. Menurutnya, diperlukan alat berat  untuk memindahkan batu-batu tersebut. “Batunya sangat besar dan berat. Jadi diperlukan alat berat untuk memindahkan. Para warga juga sudah bergotong royong membersihkan kayu-kayu gelondongan yang menghambat jalannya air di Desa Penyabangan,” imbuh Sutjidra.   
Segala kerusakan yang diakibatkan oleh banjir bandang tersebut seperti rumah yang hancur, Wabup Sutjidra mengakui akan memberikan bedah rumah. Menurutnya, kerusakan masih didata termasuk Pura Taman Belatung yang juga rusak oleh banjir bandang sehingga data ini yang akan dibahas untuk diberikan bantuan. Koordinasi dengan BPBD Provinsi Bali pun tetap dilakukan.