8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

WARGA DESA MENYALI SERAHKAN LONTAR KE UPTD GEDONG KIRTYA

Admin prokomsetda | 14 Januari 2015 | 940 kali

Seorang warga Banjar Dinas Kawanan Desa Menyali Kecamatan Sawan beberapa hari yang lalu mendatangi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (DISBUDPAR) Kabupaten Buleleng. Pria yang bernama Cening Balik ini mengatakan bahwa ia memiliki beberapa cakep (Bendel) Lontar. Maksud kedatangannya ke DISBUDPAR ingin menyerahkan Lontar tersebut ke Gedong Kirtya untuk bisa diterjemahkan dan diselamatkan. “saya ingin lontar ini aman dan bisa berguna” ujarnya. Ia juga mengatakan bahwa tidak bisa membaca isi lontar tersebut.

Dengan adanya informasi tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng Gede Suyasa didampingi oleh Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Gedong Kirtya Putu Gede Wiriasa langsung mendatangi rumah Cening Balik di Desa Menyali Kecamatan Sawan rabu (14/1). Sesampainya di rumah Cening Balik, sekitar 20 cakep (bendel) Lontar yang ditempatkan disebuah kardus besar sudah disiapkan oleh Cening Balik. Cening Balik mengatakan bahwa lontar tersebut adalah milik saudaranya yang sudah meninggal. “Lontar ini adalah milik kakak saya, karena saya tidak bisa membaca dan tidak mengerti isi lontar ini saya serahkan kepada Gedong Kirtya agar bisa diterjemahkan dan jika memang penting agar disimpan disana” imbuhnya. Cening Balik menambahkan bahwa ia ikhlas menyerahkan lontar tersebut ke Pemkab.

Gede Suyasa yang baru menjambat Sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menytakan sangat senang dengan kesadaran Cening Balik memberikan lontar tersebut ke pemerintah. “saya memberikan apresiasi terhadap Bapak Cening Balik karena beliau mau menyerahkan lontar tersebut untuk disimpan di Gedong Kirtya” ujarnya. Gede Suyasa menambahkan jika memang isi dari lontar tersebut tentang Desa Menyali maka lontar tersebut akan dikembalikan ke Desa, jika lontar tersebut berisi tentang leluhur Beliau lontar tersebut akan dikembalikan kepada Beliau. “nanti kita akan membaca isi lontar ini di Gedong Kirtya dan akan mengembalikan lontar tersebut jika isinya penting untuk beliau atau Desa Menyali” tegasnya. Gede Suyasa berharap ada lagi warga yang memiliki kesadaran dan mau menyerahkan lontar yang mereka miliki agar lontar tersebut dapat dijaga dan dipelihara.

Ketika ditanya tentang jangka waktu selesainya menterjemahkan lontar tersebut, Putu Gede Wiriasa yang menjabat sebagai Kepala UPTD Gedong Kirtya mengatakan memerlukan waktu sekitar 4 bulan untuk menterjemahkan 1 cakep lontar. “Perlu ketelitian dan kesabaran untuk menterjemahkan lontar, jika tulisannya jelas dan tidak isi gambar waktu yang dibutuhkan kurang lebih 4 bulan” katanya. (JOZ)