World Clean Up Day di Buleleng Sasar Pasar
Admin prokomsetda | 21 September 2019 | 220 kali
Aksi World Clean Up Day tahun 2019 di Buleleng menyasar sejumlah pasar yang tersebar di sembilan kecamatan. Untuk tingkat Kabupaten Buleleng sendiri, aksi bersih-bersih yang digelar serentak di berbagai negara itu juga dirangkaikan dengan kegiatan Bali Resik Sampah Plastik, yang dipusatkan di Kelurahan Seririt, Kecamatan Seririt, Sabtu (21/9).
Selain menyasar beberapa pasar, aksi World Clean Up Day dan Bali Resik Sampah Plastik di Buleleng juga mengambil lokasi di kawasan pantai, aliran sungai dan danau.
Seperti tampak pada kegiatan bersih-bersih yang digelar di Kelurahan Seririt, ratusan orang dari berbagai unsur ikut serta memungut sampah yang memenuhi pinggiran Tukad Saba. Sedangkan untuk wilayah Kecamatan Sukasada, selain digelar di pasar Desa Tegallinggah, aksi World Clean Up Day juga menyasar kawasan Danau Buyan, Desa Pancasari.
Menurut Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, persoalan sampah selama ini telah memberikan tekanan luar biasa terhadap ekosistem. Persoalan sampah juga memberikan daya hambat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk itu, Bupati asal Desa Banyuatis ini mengajak seluruh komponen masyarakat agar terus membangun kesadaran dalam mengurangi timbulan sampah, khusunya sampah plastik.
"Di seluruh tingkatan, di seluruh alam Bali kita harus lakukan pelestarian. Upaya-upaya untuk memperbaiki ekosistem harus kita lakukan secara kontinyu," kata Bupati Agus sesaat sebelum aksi bersih-bersih dimulai, di Kelurahan Seririt.
Bupati Agus juga menyinggung tentang Buleleng yang saat ini terus mengembangkan pariwisata. Langkah itu menurutnya harus pula didukung dengan lingkungan yang bersih dan sehat.
"Tamu-tamu tidak akan mau berkunjunh jika lingkungan kita kotor. Ini tentu akan menghambat upaya promosi pariwisata kita," ujarnya mengingatkan.
Pada kesempatan itu, Bupati yang sering dipanggil PAS ini mengajak seluruh unsur masyarakat untuk bersatu dalam membenahi lingkungan. Dirinya meminta masyarakat untuk tidak saling menyalahkan dalam melihat permasalahan lingkungan.
"Mari jadikan dasar-dasar toleransi dalam aksi kemasyarakatan, termasuk dalam hal menjaga lingkungan. Kita jadikan perbedaan itu sebagai hal yang positif dalam membangun daerah ini," ajak PAS.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kab.Buleleng Putu Ariadi Pribadi menjelaskan, aksi World Clean Up Day ini dilaksanakan serentak di sembilan kecamatan di Kabupaten Buleleng, dengan sasaran utama pasar.
Kata Ariadi, upaya pembersihan sampah yang selama ini rutin digelar telah memberikan dampak signifikan bagi lingkungan hidup, baik di Buleleng maupun di Bali. Namun demikian, mantan Camat Gerokgak ini menyebut, harus ada upaya edukasi secara terus menerus kepada masyarakat agar kegiatan mencintai lingkungan itu menjadi sebuah kebiasaan.
"Upaya itu (gerakan kebersihan) harus dibarengi dengan edukasi sadar lingkungan dan pergerakan elemen masyarakat secara mandiri," katanya.
Pada pelaksanaan aksi World Clean Up Day 2019 dan Bali Resik Sampah Plastik yang dilaksanakan di Kelurahan Seririt, sejumlah elemen masyarakat tampak turut terlibat. Selain pegawai di jajaran Pemkab Buleleng, turut pula sejumlah anggota TNI-Polri, pelajar, komunitas, dan masyarakat sekitar. Pembersihan dilaksanakan di areal pasar Seririt, seputaran jalan utama, daerah aliran Tukad Saba, sampai dengan pantai Pengastulan. ***(tri)